Saturday 11 August 2012

Bila Yana didakap bidadara.

Malam ini mimpi Yana agak berbeza dari mimpi-mimpi sebelumnya. Kali ini dia didatangi seorang bidadara dari taman kenyalang langit ke tujuh belas ribu. Baunya seperti bauan kasturi dan warna kulit sawo matang dengan bibir kemerah-merahan menambahkan lagi ketampanan seorang bidadara yang berasal dari taman kenyalang langit ke tujuh belas ribu itu. Bersama bidadara itu sepasang sayap putih mengepak sepanjang dua meter. Sekali-sekala bidadara mengibas-ngibaskan sayapnya itu menghasilkan biasan angin. Yana memejamkan mata segenap menikmati setiap embusan angin yang lalu diwajahnya. Kemudian bidadara itu menghulurkan tangannya kepada Yana. Yana tergumam seketika. Bidadara masih menunggu pelawaannya itu dari Yana.Kemudian Yana menyambut tangan bidadara dengan perlahan-lahan sambil tersenyum sipu. Bidadara menarik rapat tangan Yana ke pinggang sebelah kanannya lalu mendakap erat tubuh Yana. Yana terkesima, jantungnya berdegup kencang sekali. Lantas bidadara menguakkan sayapnya dan terbang ke langit. Dari atas langit Yana dapat melihat keindahan bumi ciptaan yang maha Esa. Gembiranya Yana tidak terkira sehingga bintang pun tidak dapat menduga.

" Awak suka saya?".. Tiba-tiba saja muncul soalan dari mulut bidadara.

" Ya, saya suka".. Cepat saja Yana membalas.

" Kenapa?".. Bidadara bertanya untuk kali ke-dua.

" Sebab awak comel, tampan, mempunyai sayap yang bisa membawaku kemana-mana, dan juga awak seorang bidadara"..  Jawab Yana dengan penuh yakin.

Kemudian bidadara itu bertanya lagi, " jika saya ini tidak comel, hudoh, tidak mempunyai sayap dan bukan seorang bidadara? "

Belum sempat Yana menjawab, dengan pantas bidadara itu melepaskan Yana dari dakapannya lalu jatuh la Yana ke bumi lajunya seperti peluru berpandu balestik...

...............................................................................................................


Yana tesentak dari tidur. Dia terpegun seketika dengan bauan sisa-sisa kasturi yang masih memenuhi ruang legar kamarnya.